Bukan asmara itu tak penting, tapi melihat asmara secara flexibel lebih bernampak positif bagi kita, tau waktu terbaik untuk memulai asmara, bukankah selain mengurus asmara masih ada hal lebih baik untuk dilakukan.
Ada begitu banyak hal yang patut kita perjuangkan, misalnya melihat dari segi keluarga ataupun orang-orang yang selama ini mendukung kita. Tentu mereka ingin melihat kita sukses, dibanding terjerumus pada asmara yang justru mengarah untuk kehancuran kita.
1. Karir cemerlang? iya. Itu akan lebih baik
Yasa Singgih CEO Men's Republic / salah satu contoh pengusaha di Indonesia yang sukses diusia muda yang meraup ratusan juta rupiah perbulan (Ordinary.ST Telkom) |
2. Cinta masih digantung orang lainnya. Tapi kita lupa cinta yang sebenarnya, cinta orang tua, keluarga yang selalu mendukung, atau bahkan sahabat yang selalu ada.
3. Ketimbang lelah menunggu responnya. Berkarya akan lebih memberikan rasa bahagia ketimbang menunggu hal yang tidak pasti
Nadiem Makarim (CEO Go-Jek Indonesia), contoh pemuda yang sukses memberikan karya terbaiknya untuk bangsa |
Lelah nunggu balasan chat, yang sudah jelas tak ada respon, nulis-nulis status disosmed yang justru membuat kita terlihat rendah, bukankah itu konyol. Ketimbang hal itu, berkaryalah, apapun bakatmu, apapun yang kamu suka, ciptakanlah, lalu berikan kepada orang-orang yang jelas mencintaimu. Dari segi seniman diatas kertas, lukislah kedua orang tua, lalu berikan kepada mereka, darisanalah kamu akan merasakan bahagia dari cinta yang sesungguhnya.
4. Cinta bukan hanya untuk kamu saja yang sedang menunggunya, tapi ada banyak cinta yang perlu kita berikan
Berikanlah senyuman kedapa mereka yang membutuhkan, maka kita juga akan merasakan kebahagiaan (SHNET) |
Cinta bukan hanya tentang kamu dan dia, tapi masih banyak orang-orang yang membutuhkan cinta kita. Mereka membutuhkan perhatian kita, sebagaimana banyak orang yang memperdulikan kita tapi kita tak pernah menyadarinya. Banyak diantara kita mengalami nasib kurang beruntung, mereka yang kehilangan masa lalu dan masa depan, kehilangan orang tua, mereka yang kehilangan tawa, seperti melihat hidup ini tak berarti, jelas itu lebih pahit dibanding patah hati karena asmara. Memeberikan senyuman kepada mereka, akan sedikit mengurangi beban hidup mereka, karena kasih kebahagiaan sesungguhnya bukan terlihat dari harta kekayaan semata.
Asmara bukan tidak penting, kita juga tak bisa memungkiri rasa cinta yang timbul. Tapi, pertimbangkan baik-baik waktumu selagi muda, berusahalah melakukan hal-hal baik dan positif yang membanggakan.